Eksklusif! Nadiem Jawab Tudingan Soal Organisasi Bayangan Kemendikbudristek

Eksklusif! Nadiem Jawab Tudingan Soal Organisasi Bayangan Kemendikbudristek

Meliyanti Setyorini - detikEdu
Sabtu, 24 Sep 2022 12:58 WIB
Nadiem Makarim saat memaparkan produk teknologi transformasi pendidikan Indonesia di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Sabtu (17/9/2022).
Nadiem Makarim saat memaparkan produk teknologi transformasi pendidikan Indonesia di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Sabtu (17/9/2022).Foto: IG Nadiem Makarim
Jakarta -

Ramai di internet, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dituding memiliki organisasi bayangan. Apa tanggapan Mendikbudristek Nadiem Makarim?

Berbicara pada rangkaian United Nations Transforming Education Summit di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, Nadiem menjelaskan proses transformasi teknologi dalam pendidikan yang berlangsung di Tanah Air.

"Kami sekarang memiliki 400 product manager, software engineer, dan data scientist yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian," ujar Nadiem, Sabtu (17/9/2022) waktu New York.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadiem mengungkapkan tim yang beranggotakan 400 orang yang disebutnya saat jadi panelis dalam acara TES Solutions Day adalah GovTech Edu. Organisasi tersebut menurutnya berada di bawah BUMN PT Telkom Indonesia.

"Itu sebenarnya yang saya maksud kemarin itu karena mungkin translasi bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Jadi maksud saya adalah ada organisasi yang men-shadow. Men-shadow artinya cermin dari organisasi di Kemdikbud," ujar Nadiem Makarim eksklusif kepada detikEdu di Washington D.C, Jumat (23/9/2022).

Ia pun memberi klarifikasi posisi GovTech Edu sebenarnya adalah vendor yang dikontrak Kemendikbudristek.

ADVERTISEMENT

"Tentunya organisasi itu yang ada di bawah PT Telkom itu (GovTech Edu) adalah vendor. Kontraknya adalah vendor. Jadinya saya harus klarifikasi ya jelas mereka itu adalah vendor secara kontraktual," kata Nadiem.

Ia menambahkan," Yang bikin negara-negara luar negeri tercengang dengan presentasi kita adalah cara kementerian kita berkolaborasi dengan tim vendor ini bukan seperti vendor, itu sebenarnya kuncinya."

Menurut Nadiem, Kemendikbudristek menganggap GovTech Edu merupakan mitra kerja yang bisa menyampaikan dan mendiskusikan pendapat dengan pejabat-pejabat kementerian.

"Kementerian kami, karena dari awal sudah memiliki budaya yang berbeda, memperlakukan mereka seperti mitra yang benar-benar punya pendapat dan mendiskusikan pendapat-pendapat dengan direktorat jenderal-direktorat jenderal di Kemendikbud," ujarnya.

Nadiem meyakini model kerja sama ini bisa pula diterapkan di kementerian lain. Sehingga produk-produk gratis yang dapat mengakselerasi transformasi kementerian dapat dikembangkan.

"Ini adalah suatu hal yang menurut kami adalah harus dilakukan seluruh kementerian. Agar tiap kementerian punya kemampuan untuk membangun produk-produk gratis yang bisa mengakselerasi transformasi yang mereka lakukan. Dan mempunyai paradigma baru untuk mendengar stakeholder," ujarnya.

"Terus terang ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia di panggung dunia. Anda lihat sendiri gimana orang bertepuk tangan dengan program kita. Karena kita dilihat sebagai inovator bukan sekedar mengejar ketertinggalan," tambahnya lagi.

Nadiem pun menegaskan dana untuk membayar 400 orang di dalam GovTech Edu berasal dari anggaran Kemendikbudristek.

GovTech Edu dibentuk 2020 lalu saat pandemi COVID-19 melanda diisi dengan sumber daya manusia yang punya pengalaman di perusahaan-perusahaan teknologi baik nasional maupun multinasional.

Hingga saat ini mereka telah menghasilkan beberapa produk teknologi untuk pendidikan seperti Merdeka Mengajar, ARKAS and SIPLah, Kampus Merdeka, Rapor Pendidikan, dan Belajar.id

Lalu apakah ada kerja sama lain yang dijalin dengan GovTech Edu? "Sepenuhnya hanya yang berhubungan dengan produk teknologi. Dengan mereka ya bikin aplikasi-aplikasi misalnya SIPlah, Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, Arkas, banyak produknya," kata Nadiem Makarim.



Simak Video "Kala Nadiem Singgung Akhir Masa Jabatan: Saya Titipkan Merdeka Belajar"
[Gambas:Video 20detik]
(mel/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia